Pengertian Sikap Menurut Para Ahli
Secara historis istilah sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh Herbert Spencer tahun 1862, yang
diartikan sebagai status mental seseorang. Sejumlah ahli psikologi
seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, Charles Osgood menyatakan bahwa
sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mana dapat
memihak (favorable) maupun tidak memihak (unfavorable) pada suatu obyek tertentu. Sedangkan kelompok ahli psikologi sosial seperti Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, dan Gordon Allport menganggap sikap sebagai kesiapan(kecenderungan potensial) untuk bereaksi pada suatu obyek dengan cara-cara tertentu.
Selanjutnya La Pierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola
perilaku,tendensi atau kesiapan antisipatif, dan predisposisi untuk
menyesuaikan dengansituasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah
respon terhadap stimuli sosialyang telah terkondisikan (Azwar, 1995).
Kelompok ahli lain yang berorientasi pada triadic scheme menganggap
sikap sebagai konstelasi komponen kognitif, afektif, dan konatif yang
saling berinteraksi dalam memahami dan merasakan suatu obyek. Secord dan
Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal
perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan
(konasi) seseorang terhadap suatu aspek tertentu. Komponen kognitif
berkaitan dengan kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau
apa yang benar bagi obyek sikap. Sesuatu yang telah diyakini akan
menjadi suatu stereotipe pada individu tersebut, sehingga pikirannya
selalu terpola. Misalnya, bila individu percaya bahwa mencuri adalah
sesuatu yang buruk maka kepercayaan tersebut akan selalu terpola pada
pikirannya. Komponen afektif menunjuk pada perasaan emosional subyektif
seseorang terhadap suatu obyek. Sedangkan komponen konatif merupakan
struktur sikap yang menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku yang ada dalam diri seseorang dikaitkan dengan obyek sikap
yang dihadapinya (Azwar, 1995).
Muchielli menggambarkan sikap sebagai suatu kecenderungan mental atau
perasaan yang relatif tetap terhadap suatu kategori obyek, orang, atau
situasi tertentu. Recht menyatakan bahwa sikap menggambarkan kumpulan
kepercayaanyang selalu memasukan aspek penilaian, artinya sikap selalu
dapat ditafsirkan sebagai baik dan buruk atau positif dan negatif
(Green, 1980).
Referensi:
Suryabrata, Sumadi (1989), Psikologi Pendidikan, Edisi IV. Penerbit Rajawali: Jakarta.
Gunarsa (2003).Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT BPK GunungMulya: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar